Manusia dapat membuat mesin menjadi cerdas dengan cara memberi basis pengetahuan (knowledge base) pada sistem mesin. Basis pengetahun (knowledge base) dapat berisi fakta-fakta, konsep, aturan, langkah tindakan, dan hubungan diantaranya. Mesin yang cerdas diprogram agar mampu melakukan suatu pekerjaan berdasarkan pola kerja otak manusia dalam melakukan tindakan, pertimbangan, keputusan atau perkiraan.
Menurut pendapat saya, manusia juga mampu membuat mesin yang memiliki kecerdasan melebihi manusia. Walaupun mesin dibuat oleh manusia namun mesin akan mampu memiliki kecerdasan melebihi manusia, karena manusia akan membuat mesin semakin cerdas seiring berkembang pesatnya teknologi. Kinerja mesin akan ditingkatkan agar semakin cerdas dan mampu menyelesaikan pekerjaan manusia lebih efektif dan efisien. Kecerdasan buatan yang dimiliki mesin juga tidak akan pudar, sedangkan kecerdasan alami yang dimiliki manusia akan pudar karena manusia akan menua dan pikun.
LATAR BELAKANG
Penerapan sistem parkir secara konvensional memiliki kekurangan dalam memberikan informasi dan tidak efisien. Pengelolaan parkir yang terdapat pada sistem parkir konvensional masih membuat para pemakai kesulitan mencari lokasi untuk memarkirkan kendaraannya dan harus berkeliling untuk mencari lahan parkir yang masih tersedia.
Seiring perkembangan teknologi, pemanfaatan teknologi komputer dapat membantu pengelolaan parkir dalam mengelola informasi, mendata, dan mengatur penempatan lokasi parkir. Teknologi komputer dapat diaplikasikan sebagai sistem yang membantu dalam menyediakan informasi lebih akurat, cepat, dan mudah diakses.
Dengan permasalahan yang muncul, diperlukan penerapan sistem komputerisasi untuk mengelola perparkiran. Penerapan program ini bertujuan agar penempatan lokasi parkir kendaraan lebih baik/tepat dengan sistem berbasis cerdas dalam mengontrol lokasi parkir dengan pemetaan menggunakan mode visualisasi. Dengan mode tersebut, akan memberikan kemudahan bagi pemakai dalam melakukan operasional program.
Penerapan program ini sangat bermanfaat bagi pengelola parkir dengan kriteria jenis kendaraan berbeda, lahan yang luas dan dilokasikan secara spesifik serta data informasi kendaraan yang parkir untuk kepentingan data keamanan.
PEMBAHASAN
Basis pengetahuan sistem menggunakan aturan/kaidah produksi untuk mempresentasikan pengetahuan operasional penentuan lokasi parkir kendaraan. Sistem ini diharapkan mempunyai kemampuan menirukan prinsip pola kerja agent control yang melakukan pengaturan parkir. Sistem dibuat untuk proses penentuan/pelacakan lokasi parkir agar memudahkan pemakai lahan parkir menemukan lahan parkir yang tersedia. Pemetaan lokasi parkir akan tampil secara visualisasi sehingga memudahkan pengelola dan pemakai.
Sistem menggunakan metode penalaran maju (forward chaining), yaitu metode yang melakukan penalaran suatu masalah kepada solusinya. Jika hasil pengujian aturan-aturan sistem yang diasumsikan TRUE, program dapat berjalan dan memungkinkan variabel-varibel yang diizinkan sistem untuk disesuaikan pada saat pengambilan solusi dikerjakan.
Referensi :
Purwadi, Joko, & Istiyanto, Jazi Eko. Pemograman Interaktif SIPP : Program Informasi Pengaturan dan Penjadwalan Parkir Berbasis Cerdas, [pdf], (http://www.academia.edu, diakses tanggal 8 Oktober 2017)
0 komentar:
Posting Komentar