Pengendalian/kontrol (control) adalah sebuah sistem yang digunakan untuk
mencegah (prevents), mendeteksi (detects), atau mengkoreksi kebenaran
(keabsahan) suatu peristiwa / kegiatan sesuai dengan aturan / hukum.
Tiga aspek kata kunci definisi kontrol, yaitu :
- Pengendalian adalah sebuah sistem (a control is a system) Dengan kata lain, terdiri dari sekumpulan komponen yang saling berelasi yang berfungsi secara bersama-sama untuk menyelesaikan suatu maksud atau tujuan.
- Keabsahan / kebenaran dari suatu kegiatan (unlawful events)
Keabsahan kegiatan dapat muncul jika tidak ada otorisasi (unauthorized), tidak akurat (inaccurate), tidak lengkap (incomplete), redundansi (redundant), tidak efektif (ineffective) atau tidak efisien (inefficient) pemasukan data kedalam sistem. - Pemeriksaan digunakan untuk mencegah (prevent), mendeteksi (detect), atau mengoreksi (correct) kejadian / peristiwa yang tidak sesuai dengan aturan / hukum (unlawful events).
- Mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha klien
Untuk dapat membuat perencanaan audit
secara memadai, auditor harus memiliki pengetahuan tentang bisnis
kliennya agar memahami kejadian, transaksi, dan praktik yang mempunyai
pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan.
- Melaksanakan Prosedur Analitik
Evaluasi informasi keuangan yang dibuat
dengan mempelajari hubungan yang masuk antara data keuangan yang satu
dengan data keuangan lainnya, atau antara data keuangan dan data non
keuangan. Prosedur analitis mencakup perbandingan yang paling sederhana
hingga model yang rumit yang mematikan berbagai hubungan dan unsur data.
- Mempertimbangkan materialitas awal.
Materialitas merupakan suatu konsep yang
sangat penting dalam audit laporan keuangan karena materialitas
mendasari penerapan standar auditing, khususnya pengerjaan lapangan, dan
stndar pelaporan. Materialitas adalah besarnya kelalaian atau
pernyataan yang salah pada informasi akuntansi yang dapat menimbulkan
kesalahan dalam pengambilan keputusan.
- Mempertimbangkan resiko audit.
Audit harus mempertimbangkan risiko audit
dalam melakukan perencanaan audit. Risiko audit adalah risiko tidak
diketahuinya kesalahan yang dapat mengubah pendapat auditor atas suatu
laporan keuangan yang diaudit. Risiko audit terdiri dari atas tiga
komponen, yaitu: Risiko bawaan, Risiko pengendalian, & Risiko
deteksi.
- Menetapkan strategi audit awal untuk asersi-asersi.
Mengembangkan strategi audit pendahuluan
untuk asersi yang signifikan bertujuan agar auditor dalam perencanaan
dan pelaksanaan audit dapat menurunkan risiko audit pada tingkat
serendah mungkin untuk mendukung pendapat auditor mengenai kewajaran
laporan keuangan.
- Mendapatkan pemahaman tentang struktur pengendalian intern klien.
Standar pengerjaan lapangan kedua
menyatakan bahwa pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian
intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat,
saat dan lingkup pengujian yang akan dilakukan. Agar dapat membuat
perencanaan audit dengan sebaik-baiknya, auditor harus memahami bisnis
klien dengan sebik-baiknya, termasuk sifat, dan jenis usaha klien,
struktur organisasinya, struktur permodalan, metode produksi, pemasaran,
distribusi dan lain-lain.